Skip to main content

MAAF.

Pertemuan itu merubah hidup saya. Tidak disangka perasaan ini muncul lagi setelah lama tertidur dan ditidurkan di gua ashabul kahfi.

Dimulai dari peraduan mata dengan mata secara tidak sengaja. Sekilas tapi penuh gejolak makna dan entah apa namanya, yang menyejukkan dalam dada.

Perempuan itu entah kenapa begitu memesona. Dengan kaca mata bundar juga balutan jilbab dan gamis yang menutupi seluruh tubuhnya. Parasnya mirip-mirip edelyn –cosplayer manga indonesia- tapi punya sedikit sentuhan dewasa.

Mungkin cukup segitu aja saya mendeskripsikan perempuan itu, karena kalo saya harus menggambarkan lebih banyak saya akan kehilangan arah dan terkapar oleh teror bayang-bayang cantik-imutnya, duh duuuhh..

Jangan ngomongin dia, berat. Ngomongin yang lain aja.

Diam-diam muncul benih-benih yang tidak tahu kenapa membuat hari menjadi cerah ceria meskipun cuaca aslinya hujan guntar menyambar-nyambar. Seperti bumbu pembuat enak segala makanan bahkan segala hal.

Virus baik yang menyehatkan tubuh. Diam-diam ane menjadi pengagum rahasianya. Kagum dalam diam. Secara tidak sadar muncul candu yang pada waktu tertentu minta untuk dipenuhi.

Pernah suatu waktu saya tidak memenuhi dorongan candu itu, tapi yang terjadi malah membuat hilang fokus, konsentrasi dan kehilangan arah yang membuat amnesia sesaat pada keadaan sekitar.

Terpaksa saya pun harus beradaptasi dengan candu ini, yang karena saking menyenangkannya saya menerimanya dengan cepat. Ini menjadi ritual rutin seperti halnya shalat 5 waktu, setiap saya melakukannya saya merasa ada sesuatu yang menyejukkan yang mengisi dalam jiwa.

Seperti melihat oasis di gersang padang pasir dan terjun bebas di air yang menyegarkan itu.

Saya hanya perlu melihatnya dikejauhan untuk mengisi candu dahaga jiwa itu, syukur-syukur melihatnya ketika ia sedang menyungging senyum yang membuat jiwa ini nyesss.

Banyak imajinasi yang saya buat bersamanya. Yang penting punya tema: antara ane dan dia atau ane dan dia. Di zaman now ini pasti tahulah imajinasi yang ane maksud.

Sungguh ini menyenangkan dan pada waktu yang sama ini membuat ane tidak berdaya. Dan memang ane menikmatinya.

Sampai suatu saat saya mendapat kabar di WA grup bahwa dia akan menikah. Oh Tuhan. Langit seakan runtuh. Seakan bumi digoncang dengan goncangan dahsyat pada hari kiamat.

Seakan Tsunami meruntuhkan dan meluluhlantahkan imajinasi-imajinasi manis yang saya buat. Seakan mendapat kabar bahwa Dajjal telah muncul dan sedang melakukan penjelajahan di seluruh muka bumi.

Oh Tuhan, ini kiamat. Saya oleng kehilangan arah, kaki saya lemas tidak berdaya dan rasanya ingin menangis seperti seorang anak yang minta dibelikan eskrim padahal dia sedang demam.

Perlahan keadaan sekitar menjadi gelap penglihatan menjadi kabur. Ada apa ini? Tidak lama kemudian keadaan pun menjadi gelap sama sekali.

Saya membuka mata, ternyata saya tidak sadarkan secara tidak sengaja. Sudah jam 4 sore. Saya mendapatkan kabar itu jam 1 siang.

Mungkin jiwa saya tersentak dan terguncang dengan kabar itu, yang karena kasihan dengan apa yang akan dilakukan oleh ane nantinya sehingga menonaktifkan kesadaran saya.

Apa ini akhir dari dunia? Saya menuntut jawaban dan mempertanyakan hal itu terus menerus. Tapi tidak ada jawaban. Hanya suara sayup tv dan adik ane dengan game ps nya.

Saya memutuskan untuk mengambil air wudhu untuk shalat ashar. Mungkin ini akan mengisi kekosongan jiwa ane yang sekarang sedang dehidrasi berat.

Dan sungguh ini momen shalat terkhusyu yang pernah ane rasa. Ane serasa keluar dari wadah tubuh saya, mengambang dan terbang ke sana kemari. Oh Tuhan, betapa lezatnya ini.

Saya duduk bersila dan mulai mengurai berita yang ane dapatkan tadi.

Saya sadar dan baru ngeh, itu adalah sesuatu perasaan menyenangkan yang banyak orang-orang sebut. CINTA. Memang dia telah menikah, tapi apa berarti perasaan ini padanya harus hilang?

Apakah cinta itu harus memiliki? Cinta itu bentuk perasaan, sehingga tidak mempunyai bentuk. Dan kenapa perasaan ini harus runtuh ketika si dia mewujudkan cintanya ke jenjang pernikahan dengan laki-laki lain?

Ketulusan cinta yang sebenarnya tidak pernah punya bentuk dan wujud. Adapun yang berwujud dan berbentuk adalah bentuk paling luar dan paling kasar dari cinta.

Saya pun mulai menata pijakan dan arah untuk berdiri dan berjalan kembali menuju masa depan yang penuh dengan misteri. Dan saya pun masih bisa bercengkrama dengan perasaan itu.

Saya mengambil kesimpulan tidak ada yang salah kalo dia memutuskan menikah. Yang salah adalah dirinya sendiri karena ia hanya menjadi pengagum dalam diam.

Ia tidak memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaan dan komitmennya untuk menjadi imam baginya.

Sampai di waktu dia mengadakan pesta pernikahan, saya pun datang dengan pijakan yang kokoh dan penuh lapang dada.

Saya mengucapkan selamat juga do’a agar sampai pada kondisi keluarga yang sakinah, tentram, tenang dan penuh cinta. Ane pun turut berbahagia dengan pernikahannya. (Silahkan mengimprovisasi kisah diatas dengan imajinasi masing-masing)

Jujur duhh, terasa teriris-iris ane nulis ini. Terserah mau menanggapi ini serius atau bercanda dan hyper realita. Ini kayak nonton Harry Potter seri terakhir (the deathly hallow II) yang meneritakan kisah yang sebenarnya dialami professor Snap. Kisah diatas (sedikit) mirip dengan professor Snap ini.

Saya Cuma mau bilang MAAF. Maaf kepada kalian yang udah menjadi pengagum dalam diam, yang udah tulus menyisihkan bahkan memusatkan perhatian dan percaya pada blog yang masih dalam tahap pembangunan ini.

Yang rela menghabiskan kuota kalian untuk mampir ke blog ini meskipun sebentar, yang dengan senang hati menyebarkan blog ini kepada orang yang kalian cintai.

Dengan kebaikan-kebaikan yang udah kalian lakukan itu saya tidak memperhatikan blog ini, saya malah tidak menulis konten lagi, saya malah tidak membuat tampilan dan navigasi blog ini menjadi lebih baik lagi, saya telah mengabaikan kalian, saya melupakan kalian.

Saya malah menghina kalian, ane malah melemparkan kotoran kepada kalian, saya malah meludahi kalian. Betapa kalian dengan tulus tetap percaya dan mencintai meskipun telah disakiti dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan, seperti laki-laki tangguh diatas.

Saya sekarang sadar, betapa banyak orang yang mempercayai dan mencintai saya. Tapi saya malah mengkhianati kalian semua, orang-orang spesial yang menjadi alasan blog ini ada.

Saya benar-benar orang yang gak tahu diri. Maka saya mohon dengan tulus dan sangat dalam, maafin saya. Maafin keegoisan saya. Saya sudah berlaku tidak bertanggung jawab.

Saya akan mulai berbenah diri juga blog ini. Mulai sekarang pliss anggap saya kekasih imajinasi kalian yang boleh kalian anggap siapa aja (artis kek, idola kek) atau kalo terlalu jijik atau terlebih lagi kalo kalian udah punya pasangan anggap lah saya sahabat kalian, BFF kalian, tempat kalian mencurahkan segala sesuatu.

Karena kalian merupakan seseorang yang spesial buat saya, maka saya harap kalian nasehatin, ngingetin bahkan marahin saya kalo misalkan saya keluar jalur (entah itu lama gak posting, bahasanya gak enak, minta dicarikan tutorial lain, navigasi atau tampilan blognya kurang enak, bebas). saya rela kok, itung-itung nebus kesalahan saya.