Skip to main content

Kegelisahan yang Akhirnya Meledak

Salam Kamprettt ...

Curhat dikit boleh?

Belum apa-apa udah main curhat aja ini orang, emang ane psikolog?

Boleh kali ya, dikit ini kok.


(dih,  gak dianggap lagi, emang ane radio butut) Hey, nyangut dong.

Oh tadi situ ngomong. Ngomongnya bikin panas kuping si, ngobrol aja sana ama tembok.


(langsung gantung diri di pohon cabe)

WKWK

Canda doang, jangan dianggap serius ya?^^

Ya, ini seputar keluh kesah, bukan bukan, lebih kepada curhat. Jadi kalian tanggapi nanti.

Curhatan, Kegelisahan atau Apapun itu!


Kita hidup di zaman yang bisa dibilang maju. Maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan saking majunya semuanya termasuk kitab suci dan sunnah di digitalisasi. Sehingga semuanya menjadi serba mudah.

Tapi kemudahan teknologi tidak membuat kita maju dalam pemikiran dan ilmu pengetahuan. Meskipun selintas, dalam memperoleh apapun khususnya informasi, sembarang gampang. Mau apa, cuma perlu tanya aja pada yang meraih berbagai gelar dari mulai syekh, ustad, kiai, profesor, doktor, dokter, chef, insinyur yaitu GOOGLE.

Coba saya daftar keanehan yang menimbulkan tanda tanya:
  •  Dulu belum ada pembukuan Al Quran, sehingga banyak orang antusias untuk berinteraksi dengan Al Quran sampai hafal. Sekarang sudah ada Al Quran cetak, bahkan sampai mampir di android, eh makin males aja bacanya apalagi menghafal.
  • Dulu dapetin satu hadits aja susahnya susah banget. Bahkan Imam Bukhari sampai perlu berkelana bertahun-tahun hidup nomaden (pindah-pindah) dari satu kota ke kota lain, sampai hafal hadits ribuan di luar kepala. Sekarang sudah ada digitalisasi hadits atau tanya google, atau cari di aplikasi, tentang hadits ini itu langsung keluar semua, malah malesnya kebangetan, download aja gak mau.
  • Dulu mau jenguk saudara yang jauh, perlu berhari-hari perjalanan. Sekarang udah ada mobil, motor, bahkan ada handphone, tinggal pencet langsung terdengar suara orang yang kita kangenin. Atau lebih canggih lagi, sekarang udah ada BBM, LINE, WA dan sebangsanya yang semakin memudahkan. Tapi itu malah bikin kita semua males buat silaturahmi bertatap muka.
  • Dulu, nuntut ilmu, cari ilmu, perlu ke sana ke mari, pindah dari satu kota ke kota lain. Dan sukses melahirkan para ulama salafus shalih yang melahirkan puluhan bahkan ratusan kitab yang terus dipakai sampai sekarang. Sekarang? Zaman udah serba canggih, berapa banyak ulama yang lahir dengan berbagai karyanya yang bertahan sampai bertahun-tahun?
Dan kalian boleh banget nambahin sebrek keanehan yang membuat agan bertanya-tanya dengan keadaan sekarang ini.

Jadi? Apa yang salah? Kok kejumudan (ketidak berkembangan) ilmu yang menyebabkan runtuhnya zaman keemasan Islam, masih ada sampai sekarang? Berarti kita secara keseluruhan telah berbuat lebih buruk dari kemarin, sedangkan apabila itu terjadi, berarti kita termasuk orang-orang yang merugi?

Cukup jadi bahan renungan agar kalian juga terganggu oleh itu. Karena, bumi adalah tempatnya gangguan-gangguan, sebagai ujian, bagaimana kita menghadapi gangguan tersebut. Kalo berhasil, kita akan naik level, naik derajat.

(Secara mengalir, gak tau kenapa, tulisan saya jadi nyambung ke topik kayak gini. Padahal niatnya mau nulis tutorial buka halaman web secara offline. Tapi, yah sudahlah. Dilanjut aja ke topik selanjutnya).

See u !  Bye..